12.9.11

perkembangan dan kekurangan di daerah saya


pertama sekali saya minta maaf sebelumnya apa bila ada salah penulisan kata kata di blog saya ini mohon di mafkan.
pertama perkembagan di kampung saya sudah mulai di bagnun jalan aspal permula walaupun tidak sesuai pada masyarakat tapi tetap juga diterima dari pada tidak sama sekali ada, kenapa saya katakan seperti itu. sekarang anggaran sudah ada dari Pemkab atau dari Pusat dan mungkin atau kemungkinan besar pemerintah sudah menghitung berapa kapasitanya semuanya contoh.................< pemerintah membangun jalan sekita 2 KM dan para pemerintah sudah mengeluarkan biaya sekitan ratus juta....... itu dari pemerintah, setelah di terima dari pemerintah maka uang itu tidak sampai lagi dengan anggaran biasaya... Potong sini potong Situ, akhirnya yang jadi ,korban Masyarak dan jalannya.... tidak sampai 5 bulan sudah hancur / rusak parah, itulah ulah para tengkulak yang sering memprototi uang masyarakat pada hal tidak kianpun diambil daribangunan jalan itu dia sudah ada gaji yang menetap dan begitu juga pada pemborong.. seandanyai dia tidak mengambil lagi maka dia sudah ada persenan sama dia jadi apa algi yah... kalau saya berpendapat dia hanya mementingkan dirinya masing sendiri dan pengen cepat kaya....

baru kurangnya ada lagi masalah PLN ( listrik sampai sekarang PLN belum masuk ke Kampung kami ini juga harus ketegasan pemimpin Harus jangan haya berpangku tangan aja sebelum jatuh dari pemerintah kita berani merebutnya dari tangan mereka sepanya ,kita maju itulah guna seorang pemimpin bekerja keras demi kepentinga masyarakat kampung halamannya sendiri.

sebenarnya masih bayak lagi lain kali kita sambung

Ujud angkat putra malum



PELAJARAN

DESA MALUM

Malum dalam bahasa Pak Pak berarti sejuk. Memang benar, daerah ini memiliki udara sangat sejuk karena berada dilembah yang dikelilingi oleh bukit. Udara masih sejuk, tetapi tidak tahu lagi beberapa tahun mendatang jika perusahaaan tambang timah hitam PT Dairi Prima Mining sedah beroperasi. Desa Malum masuk wilayah kecamatan Sitelu Taliurang Jehe, Kabupaten Pak Pak Bharat

Lokasi Desa Malum

daipak_adm_mcv-xDesa malum berada diantara kawasan hutan Lindung (Register 66 dan Register 67) di koordinat N: 02° 40’ 02.3” E: 098° 07’ 11.2” Dpl 408 M.Desa Malum terdiri 3 Dusun, yaitu Dusun Lae Marampat, Dusun Lae Parira, dan Dusun Binanga Niur. Dusun Lae marampat merupakan Pusat pemerintahan Desa dan jarak menuju Dusun Lae Parira 800 M, dan Dusun Binanga Niur 4 Kmluas

Desa ini dapat diakses melalui jalur jalan negara yang menghubungkan antara Kota Sidikalang dan Singkil. Jarak tempuh menuju desa ini 42 KM dari Kota Sidikalang, 38 KM dari kota Salak (ibukota Kabupaten Pakpak Bharat), 21 KM dari ibu kota Kecamatan Sitelu Taliurang Jehe (STTUJ)-Sibande, atau tepatnya 4 KM lagi menjorok kearah hutan dari simpang Dsn. Bulu didi desa Lae Ikan kec.STTUJ Kab.Pak-pak Barat.

Menuju desa Malum satu-satunya jalan masuk adalah melalui Simpang Bulu Didi (Dusun Bulu Didi desa Tanjung Mulia) melalui jalan yang mendaki, berbukit dan berbatu.

Mobil dan sepeda motor hanya mampu sampai dusun Lae Marampat dan Lae Parira. Untuk menuju dusun Binanga Niur (4 km) dari dusun Lae Marampat hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki atau mobil type Double Cabin.

Penduduk .

Jumlah Penduduk desa Malum 126 KK atau Total 407 Jiwa. Perempuan 189 Jiwa, Laki-laki 218 Jiwa, dan anak-anak usia 0 s/d 18 tahun 196 jiwa.

Komposisi Penduduk Menurut Katagori Usia (Database Puskesmas STTUJ, 22 Mei 2008) :.Data base Puskesmes STTUJ (22 Mei 2008).

Komposisi Menurut Etnis dan Agama. Agama Islam 328 Jiwa, Kristen Protestant 63 Jiwa.(Batak toba), dan Kristen Katolik 16 jiwa (Batak toba). Di desa Malum tidak ada marga yang dominan. Beberapa marga batak Pak-pak yang ada diantaranya adalah marga Angkat, Cibro, Manik, Gajah, Brutu, Solin, Sijabat, Padang jambu, Banchin, dan beberapa marga batak yang lain adalah Simbolon, Silalahi, Situmorang, Sinaga, Nadeak, Siregar.

Transportasi ke Kampung

Selain kendaraan pribadi, mobilisasi masyarakat keluar masuk desa dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan umum yang ada 2 kali seminggu, yaitu pada hari Rabu (hari pekan di Sibande/ibukota Kecamantan) dan hari Minggu (hari pekan di desa Nanjombal). Diluar hari pekan, masyarakat biasa menggunakan ojek dengan ongkos Rp.20.000,- (sampai ibukota Kecamatan) atau Rp.15000,- (sampai di Simpang Dusun Bulu Didi, Desa Lae Ikan)

Pandangan Masyarakat tentang Hutan

Ada 2 status kawasan hutan yang hingga sampai kini tetap diakui oleh masyarakat, yaitu Hutan Lindung (Negara) dan Hutan ulayat (adat).

Persepsi masyarakat untuk kawasan hutan lindung, mereka mengatakan bahwa kawasan lindung merupakan kawasan yang tidak dapat diganggu dan diusakahan sebagai perladangan.

Sedangkan Hutan Adat merupakan hak ulayat masyarakat yang dikelola dan menjadi hak milik secara turun-temurun. Proses pengelolaan/pemamfaatan lahan ulayat (adat) harus melalui izin Pertaki (ketua sulang silima).

Antara hutan lindung dan hutan adat masih belum ada data tapal batas yang jelas antara keduanya.

Beberapa keterangan menyebutkan bahwa jalur pembatas antar hutan ini adalah sebuah pilar buatan pada zaman belanda, akan tetapi sampai saat ini belum ada warga/masyarakat yang menyatakan pernah melihat atau melalui pilar tapal batas tersebut.

Disisi lain, konversi lahan yang dilakukan oleh masyarakat terus melaju cepat. Berkebun nilam dan kelapa sawit merupakan alasan yang biasa dipakai oleh masyarakat untuk membuka kawasan berhutan yang memiliki topografi curam itu.

Mata Pencaharian Penduduk.

Penduduk Desa Malum secara umum bermata pencaharian sebagai petani. Komoditi yang biasa diusahakan adalah Gambir, Nilam, Padi Darat, Kelapa Sawit, Durian, Kopi Robusta, dan karet. Selain pasar yang masih sangat tergantung dengan pedagang pengumpul, di lahan mereka sering dihadapkan dengan persoalan hama seperti kera dan babi hutan.

± 70% hasil produksi pertanian masyarakat ditampung oleh pedagang pengumpul yang masuk kedesa dengan rendah. Jika masyarakat menjual di pekan (pasar) yang ada di Desa Nanjombal (8 KM dari desa), tetap saja harga pasar ditentukan oleh para tengkulak.

Sungai sebagai Sumber Air.

Desa Malum setidaknya memiliki 6 (enam) buah aliran sungai. Bagi masyarakat, sungai digunakan sebagai penyedia sarana air bersih (MCK) sekaligus daerah tangkapan ikan, yang dimamfaatkan secara rutin setiap harinya oleh masyarakat desa tersebut,dan

Ke 6 (enam) Sungai tersebut adalah :

1. Sungai Lae Marampat

4. Sungai Lae Bartungen

2. Sungai Lae marlempang

5. Sungai Lae Kakapen

3. Sungai Lae Marsada

6. Sungai Lae Siblagen

Akibat konversi lahan, sungai yang memiliki nilai penting bagi masyarakat kondisinya semakin terancam. Debit air sering turun saat musim kemarau dan keruh saat musim penghujan.

Sebagai sumber ikan, saat ini sungai sudah mulai terganggu karena sering ada penangkapan ikan dengan menggunakan racun yang dilakukan oleh orang dari luar kampung.

Air Terjun

Desa Malum memiliki 2 lokasi air terjun yang cukup besar dan masyarakat sering menyebut 2 air terjun tersebut dengan sebutan Londut dan Leter Ka. Menimbang tingginya air terjun, ke dua air terjun tersebut potensial dikembangkan pembangkit tenaga listrik mikro hidro.

Sarana Publik

Pasar : Pekan di ibu kota Kecamatan à hari Rabu di sibande Pekan desa tetangga à hari Minggu di desa Nan jombal Pekan di Kabupaten à hari Kamis di Kota Salak

Sarana Kesehatan : 1 Unit Puskesmas Pembantu (Pustu) di Dsn Lae Marampat.

Sarana Penerangan : Tidak ada penerangan Listrik (PLN tidak masuk)

Sarana Rumah ibadah. Gereja : 2 unit gereja, Katolik dan Pantakosta di Dsn Lae Marampat. Mesjid : 1 Unit Mesjid terletak di Dsn Lae Marampat1 (satu buah Musollah) du Dsn Binanga Niur

Sarana Kantor & Pelayanan Pemerintahan desa :kantor

Sulang silima marga angkat (Bpk. Pendi Angkat).

Balai Pertemuan Adat Sulang Silima. Satu buah terletak didusun Binanga Niur, yang dimiliki oleh sulang silima marga Cibro, Sulang silima Marga angkat dsn Lae Marampat, dan Lae Parira tidak memiliki balai pertemuan adat dan segala urusan dan pertemuan adapt dilaksanakan dirumah kediaman ketua


untuk ingatan masa depan kepadam anak dan cucu kita semuanya

copy....UJUD ANGAKT

makalah