25.12.11

Dearey :

Dearey :

Selama kini aku haya bisa berhubungan dengen dia lewat Teleponan dan xmx an,,

setelah Allah menghendaki kami akhirnya berjumpa di Siantar... dan saya tidak menduga kalau dia Anak Seoarang Perwira dan Anaknya Juga Cantik, tapi sayang dia lebih Tua dari saya 2 tahun, tapi tu tidak masalah bagi saya, kerna dia juga sayang ama q, dan dia ternyata baik hati dan penuh pengertian, dan tidak sombong, baru aku sadar tidak semua anak pejabat itu sok-soan dan sombong.

dan sejauh ini q berhubungan dengan dia....Masiih Baik baik saja dan aman-aman saja... Ya Allah Berikanlah yang terbaik Untuk Kami berdua kerna aku sangat sayang dan cinta Ma dia.
Ya Allah Kabulkanlah Permintaan hambamu yang lemah ini (Amin Ya Robbal Alamin)

2.12.11

Mentariku,


Senyumlah kepadaku di awal pagi ini

Karena kau adalah bahagiaku

Mentariku,

Senyumlah kepadaku di indah pagi ini

Karena kau adalah wujud dari mimpi indah malam-malamku

Mentariku,

Tahukan kau, senyummu selalu mengalirkan kesejukan

Sesejuk embun yang pagi ini membasahi tiap2 pucuk daun di taman hati

Mentariku, tahukan engkau

Saat senyum indahmu menyapa

Tak akan sedetik pun ku rela melepas pesona indahnya

Karena semua itu memberikan rasa yang tak kan bisa kucerita

Mentariku,

Pagi ini pada camar kutitipkan segala anganku

Agar dengan kepak sayapnya, mampu terbang menghantarkannya kepadamu

Mentariku,

Apakah engkau jawab atas segala doa?


sebelum mengucapkan selamat pagi kepada mentari..... terlebih dahulu kita bnerdoa kepada Pencifta kita Holiq Maha Besar. kerna dialah semuanya yang membentangi dunia ini tampa dia tidak ada gunanya.

---------------------==================== ujud Angkat

Berjiwa Besar

Allah SWT berfirman dalam QS Fussilat (41): Dan tidak lah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang di antaramu dan di antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar (berjiwa besar) dan tidak dian u gerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.

Ayat ini secara tegas memberikan pedoman dan petunjuk tentang kebaikan dan keburukan serta sikap dan tata cara menghadapinya. Pertama, kebaikan, seperti keadilan, kesejahteraan, keindahan, dan kemanfaatan tak akan pernah sama dengan keburukan, seperti kezaliman, kesenjangan, dan kemudharatan. Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang senang memproduksi dan melahirkan kebaikan-kebaikan yang bermanfaat, baik bagi dirinya, keluarganya, lingkungannya, maupun masyarakat dan bangsanya.

Ketika ia menjadi pejabat, misalnya, ia akan menjadi pejabat yang adil yang selalu berusaha menegakkan keadilan dan kejujuran serta berorientasi pada kepentingan masyarakat dan bangsanya. Ia berusaha keras menghindarkan diri dari perbuatan zalim, khianat, dan korup yang merusak tatanan kehidupan masyarakat.

Ketika ia berusaha memiliki harta, ia akan berusaha mendapatkannya dengan cara yang halal dan bersih yang jauh dari penipuan, penggelapan, dan pengkhianatan. Ketika ia bermuamalah dengan sesamanya, ia berusaha dengan muamalah hasanah yang mencerminkan nilai-nilai keislam an yang menjadi pandangan hi dupnya. Ia akan berusaha menjenguk tetangganya yang sakit, memberi pertolongan pada orang yang mem butuhkan, memperhatikan kehidupan orang-orang fakir miskin, anak-anak yatim, serta kaum dhuafa lainnya.

Kedua, ketika menghadapi ketidakbaikan/ keburukan yang diterimanya dari orang lain, seperti sikap-sikap sinis, apriori, dan selalu disalahkan, orang yang beriman tidak serta-merta membalasnya dengan sikap serupa. Kadang kala ia pun membalasnya dengan kebaikan. Ketika orang lain memutus kan tali persaudaraan, ia berusaha menyambungkannya kembali.

Ketika orang lain enggan berkunjung kepadanya, ia berusaha mengunjunginya. Ketika orang lain berlaku kikir kepadanya, ia berusaha untuk bermurah hati kepadanya. Sikap yang semacam inilah yang dianjurkan oleh ayat tersebut sehingga menyebabkan perubahan keadaan, yang asalnya membenci menjadi mencintai dan yang asalnya menjadi lawan dan musuh bisa menjadi sahabat setia yang senasib dan sepenanggungan.

Tetapi, ayat tersebut mengingatkan kepada kita bahwa sikap-sikap yang semacam ini hanya dimiliki oleh orang-orang yang mendapatkan anugerah Allah SWT, memiliki jiwa besar, kesabaran, dan keuletan yang tinggi.

Sejatinya, ibadah-ibadah dalam Islam seperti puasa pada bulan Ramadhan yang lalu, salah satu tujuan utamanya menjadikan kaum Muslimin orang-orang yang bersabar dan berjiwa besar. Semoga kita semua termasuk ke dalam kelompok orang yang dipuji Allah SWT pada ayat tersebut.


============================by=======================andre(U)

makalah